Darah Ukuran Satuan Nilai Rujukan

Eritrosit (sel darah merah)  juta/µl 4,0 – 5,0 (P) 4,5 – 5,5 (L)
Hemoglobin (Hb) g/Dl 12,0 – 14,0 (P) 13,0 – 16,0 (L)
Hematokrit % 40 – 50 (P) 45 – 55 (L)
Hitung Jenis Basofil % 0,0 – 1,0
Eosinofil % 1,0 – 3,0
Batang1 % 2,0 – 6,0
Segmen1 % 50,0 – 70,0
Limfosit % 20,0 – 40,0
Monosit % 2,0 – 8,0
Laju endap darah (LED) mm/jam < 15 (P) < 10 (L)
Leukosit (sel darah putih) 103/µl 5,0 – 10,0
MCH/HER pg 27 – 31
MCHC/KHER g/dL 32 – 36
MCV/VER fl 80 – 96
Trombosit 103/µl 150 – 400

Catatan:
1. Batang dan segmen adalah jenis neutrofil. Kadang kala dilaporkan persentase neutrofil saja, dengan nilai rujukan 50,0–75,0 persen

TEKS MC ACARA PERNIKAHAN

Baik bapak ibu hadirin yang kami hormati
Kami mendapat informasi dan aba-aba dari panitia
memberitahukan bahwa saat ini kedua mempelai
Alhamdulillah sudah berada di ……………………………………………………………………….pelataran parkir areal gedung MAN 3 Palembang
Dan beberapa saat lagi bersama-sama akan berada ditengah-tengah kita
Kami ucapan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang sudah hadir
Kami persilahkan bapak ibu semuanya mengisi tempat duduk yang telah disediakan
Dan kita songsong kehadiran kedua mempelai yang saat ini masih bersiap-siap untuk menampakkan langkah menuju singa sana pelaminan Sang ratu dan raja
Baik bapak ibu hadirin yang kami hormati
Dari kajauhan kami menyaksikan payung keemasan memayungi kedua mempelai bertanda bahwa keduanya segera berada ditengah-tengah kita
Bapak ibu hadirin undangan yang kami muliakan
Harum bauhnya si bungah rampai
Harum ditumbuk putri kesungkai
Yang dinanti kini telah sampai
Yang dijemput kini telah tiba
Baik bapak itu hadirin tamu undangan yang kami hormati
Menyongosng kehadiran Sang Ratu dan Raja
Kami mohon keihlasan hati bapak dan ibu untuk berdiri sejenak
Terima kasih………………….
Hadirin tamu undangan yang kami hormati
Dengan mengenakan busana kebesaran Kerajaan Sriwijaya
Kedua mempelai menapakkan kaki dihadapan kita
Sungguh indah permata selat
Buatan dewa dari kayangan
Sungguh bahagia mereka berjalan
Kita memandang tak bosan-bosan
Sirih kuning setengah kebat
Baik ditaroh di atas meja
Putih kuning pakai cat
Manis ayuh tampan rupanya
Mempelai wanita yang cantik jelita ……………………………
Gadis manis kelahiran ……………………………………………contoh Kota Palembang dua belas Agustus seribu sembilan ratus delapan puluh tiga
adalah putri …………………sulung dari ……………………..lima bersaudara buah hati bapak ………………………………..contoh Sirajuddin, S.Sos. dan …………………………………………Ibu Dra. Mulyati yang berasal dari ………………………………………
Alhamdulillah mempelai putri yang cantik jelita mendapat suntingan hati seorang jejaka sejati, soleh dan perkasa contoh Afit, Sarjana Hukum………………………………………….
Putra ke-tiga dari enam bersaudara buah hati contoh Bapak ………………………. dan ………………….. yang berasa dari ……………
Kedua mempelai alumni Universitas ………………………..
Adalah sepasang kekasih, yang saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi
Maha suci Allah yang telah menghamparkan cinta abadi menautkan kasih sayang buat insan yang saling mengasihi
Masuk ke taman puspa berentak
Memetik bunga sedaun pandan
Sekian lama memadu cinta
Tercapai jua ke kursi pelaminan
Sungai Musi Airnya tenang——-Tempat orang mencuci kain——–Kami yang datang sangatlah senang
Melihat…………………….duduk bersanding
Gadis Teluk Kijing berdiri anggun——Wajah manis senyum dikulum——Berjalan seiring menebar sunyum——Cantik laksana delima yang ranum
Bapak dan ibu tamu undangan kami persilakan duduk kembali
Mawar tumbu di taman kembang
Warnanya merah harum baunya
Sungguh sejuk mata memandang
Karunia Allah Mawadda Warohmah
Selamat datang kedua mempelai hari ini beratus mata dan hati
ikut menaburkan kebahagiaan
Semoga kebahagiaan selalu menaungi dan memayungi perjalanan adinda kedua mempelai
Baik bapak ibu hadirin yang kami hormati
Selanjutnya terimalah salam penyambutan, Salam penghormatan
Salam ketradisionalan dari Provinsi Sumatra Selatan
Sekaligus expresi ungkapan kata pamit dari kedua mempelai
dalam persembahan —–TARI PAGAR PENGANTEN——–
————–KOMENTAR DALAM TARI——————-
————-Tari Pagar penganten————-
Ungkapan perasaan kedua mempelai yang saling mencintai dan menghormati orang tuanya
Perwujudtan cinta dan kasih kepada ayah dan bunda sekaligus mengukir kenangan hal yang bersejarah
Pada saat ini kedua mempelai seolah-olah berkata :
——-Bunda——– sembilan bulan sepuluh hari berlalu
bernaung dalam kandunganmu
Pedih— dan perih—- telah melahirkan
Siang dan malam merawatku tanpa letih
Terjaga dikala Subuh tiba
Terlelap disaat kami telah bermimpi
——–Ayah———
Dahulu kami kecil ——–menanti dipintu berkumpul memelukmu
Tak hirau pluh ditubuhmu
Tak pernah tau kesusahanmu
Yang ada kami bergelut dipundakmu
Menghambur di pelukmu
Kami merajuk ayah yang membujuk
Kami menangis bunda yang memeluk .
Hari ini bersama Ridho Allah dan restumu izinkan kami melangkah hidup berdua
——Ayah——–Bunda——–
Terus dan teruslah bimbing kami agar kami selamat dunia akhirat tanpa do’a ayah dan bunda kami bagaikan sebuah kapal oleng ditengah Samudra yang tiada berombak
Demikian bapak ibu hadirin yang kami hormati persembahkan tari pagar pengantin bersama Sanggar Tari Nila Salon …………………..
————————-PEMBUKAAN ACARA RESEFSI—————-
Adinda kedua mempelai beserta ayah dan bunda, seluruh tamu undangan yang kami muliahkan
Terimlah salam kerahmatan umat muslim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirahmanirrahim alhamdulillah
Alhamdulilla hil lazi kholakokum min nafsiu wahida
Wakholakokum minha jauzaha wabas samin huma rijalan kasiroh wanisa’ah
Ah maduhu subhanahu wata’alah
Al lazi jalan nikah wa ana-ana sifa
Amma ba’du
——————————————————————————————–
Adinda kedua mempelai berserta ayah dan bunda serta tamu undangan yang kami muliakan
Marilah kita persembahkan puji dan syukur kepada Allah Swt
pemilik segala kemuliaan, kebahagiaan dan kesempurnaan
Pada hari ini kita dilimpahi nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga dapat menyaksikan prosesi persandingan,
proses penyempurnaan kehidupan dua hamba Allah, penyempurnaan kebahagiaan dan kebenaran yang hakiki mitsaa’a khalizo ………….antara kedua adinda.
Adinda dihadapan kita pada hari ini yaitu buah hati dari Bapak …………………………………………………. dan buah hati Bapak…………………………………………..
Baik bapak ibu resepsi pernikahan adinda …………………………………………. dan …………………………………………….. dengan lafaz Basmallah mari kita mulai
————————PEMBACAAN KALAM ILAHI————————-
Dan untuk mengawali acara ini dengan khusuk dan tawadu’
Mari kita renungkan firman-firman Allah yang akan dikumandangkan
oleh Ayundah/Adinda ………………………………………………….
Kami persilakan……
———-SELESAI PEMBACAAN KALAM ILAHI———-
Sadakaula hul’azim Maha Benar Allah dengan segala Firmannya
Bapak dan ibu tamu undangan yang kami muliakan manakala menyimak kumandan Kalam Ilahai
Hati terasa sejuk ———
Jiwa terbujuk untuk senantiasa menjauh dari kenistaan dan kegalauan
Semoga baik membaca dan bagi kita yang mendengarkan
Khususnya adinda kedua pengantin saat ini tengah duduk bersanding agar selalu dan selalu mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT melangkah bersama, kebersamaan melangkah, hidup bersama dan kebersamaan dalam hidup dalam tuntunan Iman dan Islam
————UNTUK SAMBUTAN MEMPELAI WANITA——–
Baik bapak ibu hadirin tamu undangan yang kami hormati selanjutnya marilah kita simak sekapur sirih sambutan hati yang tulus dan ikhlas dari keluarga besar mempelai wanita ———–
Untuk itu yang terhormat Bapak ………………………….
Kami persilakan—————
—————SELESAI SAMBUTAN MEMPELAI WANITA—————
Terimah kasih Bapak ……………………
yang telah menyampaikan sekapur sirih ungkapan tulus dan ikhlas dari keluarga besar mempelai wanita
————UNTUK SAMBUTAN MEMPELAI PRIA——–
Baik bapak ibu hadirin yang kami hormati selanjutnya keluarga besar mempelai pria ingin pula menyongsong kehadiran kita pada siang hari ini dengan ungkapan perasaan tulus dan ikhlas pula untuk itu yang terhormat Bapak …………………….
—————SELESAI SAMBUTAN MEMPELAI PRIA—————
Terimah kasih Bapak ………………………yang telah memberikan sambutan atas nama keluarga besar mempelai pria …………
Bapak ibu hadirin tamu undangan yang kami hormati khususnya adinda kedua mempelai yang saat ini tengah bersanding
————————– ———— —————— ————— ————
Bapak ibu sejak kita menerima undangan mungkin kita sedikit bertanya-tanya bagaimana rupa sepasang kekasih yang saling mencintai ini
Bapak ibu bisa saksikan di atas panggung pelaminan duduk ditengah sepasang pengantin baru cantik…………. manis ……………………kain antik …………..matanya lentik…………….SEPERTI……………………………………….
sedangkan mempelai pria tampan rupawan seperti komandan yang baru saja menang perang…………………………………………
Melihat kecantikan dan keharmonisan hubungan mereka berdua
Hilir mudik seluang berenang Kayulah sampan di Teluk Kijing
Sungguh cantik dek Risma sayang
Afit duduk sambil mereng-mereng
Asam di gunung garam dilaut
Betemu pulek dalam belango
………………… termenung ………………….. merengut
Kapan acaranya masih lame keape
Tap-Atap Tanjung Atap
Melalui Tanjung Batu
Duduklah kalian berduo mantap-mantap
Acaranye sampe jam satu
Baik bapak ibu kita beri tepuk tangan untuk sepasang penganten baru diantara kita
Alhamdulillah mereka telah merajut kasih selama sembilan bulan lebih kurang sepuluh tahun
Untuk mempersembahkan hubungan mereka dihadapan kita melukisan kisah cinta kasih mereka sebuah tarian yang akan ditampilkan oleh gadis-gadis manis dari Ani salon ……………………
Bapak ibu apa yang akan dipersembahkannya inilah cuplikan wanita kafa Putri Nirmala
——————SAMBUTAN TAMU UNDANGAN————————
Baik bapak dan ibu sesuatu yang barangkali
Insya Allah dapat dicapai oleh kaum perempuan
Untuk menjadi bidadari tidak hanya dilihat dari mata hati suami
Akan tetapi dapat dilihat dari suasana rumahnya
Baik hadirin yang kami muliakan diatas panggung pelaminan
Ayah dan bunda kedua mempelai mengamati para tamu dari depan sampai belakang dari kiri dan kanan
Alhamdulillah semua orang-orang yang diharapkan hadir sudah datang
Memberikan penghargaan pada tamu undangan yang hadir pada hari ini mohon kesediaan diantara para kita menyampaikan sambutan mewakili para tamu
Untuk itu kami mohon kesediaan yang terhormat
Bapak ……………………………………….
Kami persilakan …………………………
———SELESAI SAMBUTAN TAMU UNDANGAN————–
Hadirin yang kami hormati beliau telah mewakili kita semua
Barangkali berikan penghargaan kita ——-berikan—— tepuk tangan untuk Bapak ……………………………………….. bapak ibu
Alhamdulillah terima kasih
Baik hadirin tamu undangan yang kami hormati
keluarga yang saat ini tengah bersanding keluarga besar pak …………………….. dan keluarga besar ……………… adalah salah satu keluarga yang sangat berbahagia pada hari ini.
Beliau telah berhasil membesarkan putra-putrinya
hingga menghantarkan putra-putrinya dan salah satu putra-putrinya menempuh kehidupan rumah tangga baru Insya Allah akan selalu berbahagia sampai akhir hayat mereka berdua
Terimah kasih bapak ibu kayaknya kurang segeran ya masak dari meranjat tidak bersuara minta sedikit saja
Ya Allah alhamdulillah terima kasih sayang silakan duduk kita berikan sekali lagi tepuk tangan untuk kedua mempelai
—————————-UNTUK DO’A————————–
Baik bapak ibu para tamu undangan yang kami hormati
Cinta kasih mereka telah ditautkan dalam satu akad nikah yang suci dan Islami hari Jum’at kemarin dan belum genap dua hari……………
Jalinan kasih mereka ini bukan diharapkan bukan dua minggu, dua bulan atau dua tahun tapi lebih untuk selama-lamanya sampai maut memisahkan mereka
Baik bapak ibu untuk menghantar perjalanan mereka berdua agar anginnya tenang, badainya tak tampak dan kapalnya tak karam ditengah perjalanan
Untuk itu kita iringi dengan do’a yang akan dipandu oleh yang terhormat bapak ………………………………..
Dipersilahkan…………………..
—————————-UNTUK SELESAI DO’A————————–
Bapak ibu hadirin yang kami hormati
Jadikanlah do’a yang tadi kita tutup pada hari ini membuat kedua keluarga saling menghargai dan saling kenang dan mengenang satu diantara yang lainnya.
PENUTUP
—————————————————————————————–
Demikianlah rangkaian acara yang dapat kami persembahkan pada hari ini
Semoga apa yang ditampilkan semuanya berkenan dan semakin meneguhkan hati adinda kedua mempelai untuk menjadi seorang istri yang santun terhadap suami dan jadi seoarang suami yang jujur terhadap istri
Kerongkongkan tak pernah letih dari lantunan zikir dan do’a
Ruku’ dan Sujud jadi nafas rumah tangganya
KAMI UCAPKAN SELAMAT KEPADA ADINDA BERDUA
BESERTA AYAH DAN BUNDA
KAMI AKHIRI DENGAN UCAPAN
WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
UNTUK MAKAN SIANG DIAWALI DENGAN BERPOTO BERSAMA
Dan bapak ibu hadirin yang kami hormati sebelum kita melanjutkan kedua belah tangan kita memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai beserta keluarga
Kami mohon kesedian bapak dan ibu untuk tetap berada di tempat duduk sekitar beberapa menit lagi karena ada keinginan dari kedua mempelai untuk mengadakan foto bersama bapak ibu
Untuk photo bersama ini kami persilahkan kepada kedua mempelai untuk bersiap-siap beserta ayah dan bunda
Dan setelah poto kenangan ini, kami mohon kiranya bapak dan ibu untuk bersama-sama bersedia menuju meja hidangan yang sudah disiapkan pada posisi sayap kanan dan kiri tempat aula yang kita tempati ini bapak ibu
Kami persilahkan kepada ayah bunda untuk berdiri bersiap-siap
Untuk kesempatan yang pertama kami mohon kesediaan
Bapak ………………….. beserta Ibu berdampingan dengan bapak ……………………beserta Ibu
Setelah bapak ………………………. beserta ibu berdampingan dengan bapak ………………………….
Kita segera menuju meja hidangan bapak ibu
———————-UNTUK MAKAN
TANPA BERPOTO TERLEBIH DAHULU———————
Dan bapak ibu sebelum kita melanjutkan berjabat tangan kepada kedua mempelai beserta keluarga bertanda kita akan pamit untuk meninggalakan tempat acara resepsi ini,
Kami mohon kesediaan kita bersama-sama untuk menuju meja hidangan alah Prancis yang telah disediakan tuan rumah
Kami persilahkan bapak ibu barang dua baris-dua baris dengan dipandu oleh panitia
Untuk meja satu yang berada di sayap kanan bapak ibu dengan diawali bapak ………… ………………..dan selanjutnya dipandu panitia menuju meja satu …
Untuk meja dua yang berada di sayap kanan bagian tengah kami persialah bapak …………………… untuk mengajak bapak ibu menuju meja dua
Dst……………………..

contoh surat lamaran

Jakarta, 06 Januari 2006
Hal: Lamaran Pekerjaan Staf Departemen Kesehatan
Lampiran:…
Kepada Yth.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Jl. Medan Merdeka 6 No 3 Jakarta Pusat
Dengan hormat,
Saya lulusan S1 jurusan Pangan dan Gizi dari universitas Trisakti Jakarta. Pada saat ini saya baru menyelesaikan kuliah dengan nilai IPK 3,30. Melihat informasi tentang lowongan penerimaan CPNS di Departemen Kesehatan, dengan ini saya mengajukan lamaran pekerjaan untuk bagian Staff Gizi di Departemen Kesehatan. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan beberapa persyaratan:
1. Dua lembar fotokopi ljasah terakhir yang sudah dilegalisir.
2. Dua lembar fotokopi Transkrip Akademik yang sudah dilegalisir.
3. Satu lembar fotokopi Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) dari kepolisian.
4. Satu lembar fotokopi Surat Pencari Kerja dari Depnaker.
5. Satu lembar fotokopi Surat Keterangan Berbadan Sehat dari rumah sakit.
6. Setu lembar fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP).
7. Satu lembar Daftar Riwayat Hidup.
8. Empat lembar pas foto ukuran 4 x 6.
Demikian surat lamaran ini, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,

ASUHAN KEBIDANAN PADA An.G Umur 7 tahun dengan bronkhitis Di Ruang Melati 1 Anak RSUP dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten

A. Pengumpulan data dasar

Pengkajian dilakukan pada hari senin,22 november 2010, pukul 13.00 WIB di bangsal melati anak RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Tanggal Masuk : 22 November 2010
No RM : 675250
Dignosa Dokter : Bronkhitis
I. Biodata
a. Klien
Nama : An. G
Umur : 7 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Anak ke : 1
b. Orang tua
Nama : Tn H / Ny.S
Umur : 30 tahun / 28 tahun
Agama : Islam / islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : Swasta / Ibu rumah tangga
Alamat : Melikan RT/RW 01/11, Wedi Klaten
2. Keluhan Utama
Seseg Nafas, Batuk lalu Muntah.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Yang lalu
1. Penyakit Waktu Kecil : Orang tua mengatakan, bahwa anaknya pernah sakit diare, gejala DHF dan dehidrasi.
2. Dirawat dirumah sakit : Orang tua mengatakan bahwa anaknya pernah dirawat di rumah sakit 3 X,yang pertama karena diare, yang kedua karena gejala DHF, dan yang ketiga dirawat sekarang.

b. Riwayat penyakit sekarang
ibu mengatakan anak mengeluh sakit sejak 2 minggu yang lalu, mengeluh sesak nafas, batuk lalu muntah dan badan terasa panas. Anak sempat diperiksakan di dokter beberapa kali, tapi tidak ada kemajuan, lalu dibawa ke RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro untuk opname.
4. Pola kegiatan sehari-hari
Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
a. nutrisi
Makan
Minum
Pantangan
Keluhan
3x sehari, nasi, sayur, lauk
7-8 gelas sehari, air putih
Tidak ada
Tidak ada
1x sehari, nasi, sayur, lauk
3-5 gelas sehari, air putih
Tidak ada
Makan terasa tidak enak
b. tidur

Keluhan Siang 1 jam / hari
Malam 8 jam / hari
Tidak ada Siang 1 jam / hari
Malam 6 jam / hari
Tidak ada
c. eliminasi
BAK

BAB

Keluhan
5-7 x / hari
Kuning jernih
1 x / hari
Padat, lunak
Tidak ada
4-6 x / hari
Kuning jernih
1 x / hari
Padat, lunak
Tidak ada
f. Personal hygiene
mandi
gosok gigi
keramas
ganti baju
2x sehari
3x sehari
3x seminggu
2x sehari
1x sehari
2x sehari
3x seminggu
2x sehari


5. Pola Psikososial
Hubungan orang tua dengan anak anak baik dan merupakan anak yang diingin-inginkan.

6. Keadaan Kesehatan saat ini
a. Diagnosa medis : Bronkitis
b. Tindakan operasi : Tidak ada
c. Status nutrisi : Baik
d. Status cairan : 2000 cc (infus : 1440 cc, oral 560 cc)
e. Obat-obatan : 1. Obat oral:Salbutanol 3 x 2 mg,cehrizin 1 x 10 mg
2. Infus D 5 ½ NS 15 tpm,
3. Nebulizer NaCL 0,9 % setiap 8 jam

f. Pemeriksaan penunjang:
HbF : 41,6%
HBA2 : 13%
HBA0 : 43%
Hb : 12,2 gr%
Gula darah rutin : 13,3 gr/dl
Foto thoraks : Bronkhitis dengan corakan vaskular meningkat dan hiperaerasi paru, curiga et causa proses alergi. Besar cor normal.

7. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 92 x/menit
Respirasi : 28 x/menit
Suhu : 36,8˚C
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis

b. Pemeriksaan Fisik
1. kepala
simetris, kulit kepala bersih, tidak ada lesi/luka, tidak ada benjolan.
2. Mata
Simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih keabu-abuan.
c. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. mulut
Bibir : simetris, tidak ada bibir dan palatum sumbing, warna pucat, tidak ada luka, tidak ada seilosis, bibir kering
Lidah : bersih, tidak glostis, merah jambu
Gusi : Warna merah jambu, tidak gingivitas
e. Telinga
Simetris, tidak ada pengeluaran cairan,tidak ada sekret.
f. Leher
Tidak ada pembesaran tyroid, vena jugularis, kelenjar limfe.
g. Dada
Inspeksi : Simetris, respirasi 24x/menit.retraksi dada sub setrum
Auskultasi : - Jantung : normal
- Paru : ronchi kanan/kiri
Palpasi :
Perkusi :
h. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut tidak lebih tinggi daripada dinding dada,
tidak ada bekas luka bekas operasi.
Auskultasi : Peristaltic +
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada
Lien tidak ada pembesaran
Hepar tidak ada pembesaran
Tugor kulit normal
Perkusi : Hipertympani
i. Ektrimitas
a. Atas : Simetris, kekuatan otot baik, terkoordinasi
b. Bawah ; Simetriis, kekuatan otot baik, terkoordinasi.
j. Genetalia
Bersih, tidak ada kelainan pada genetalia.
k. Anus
Berlubang, normal.
II DENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

DATA DASAR

DS : Anak mengatakan bahwa sejak 2 minggu yang lalu anak sesak nafas, batuk, lalu muntah.
DO : Kesadaran umum : Baik
Kesadaran : composmetis
Tekanan darah : 110/70 mmHg
N : 89 x/menit
S : 37,9 ˚C
R : 24 x/menit
Sesak nafas, ada lendir, ada bunyi Ronchi.
BB waktu seseg : 20 kg, BB sebelum seseg : 24 kg. Penurunan BB 4 kg.
A : Seorang anak umur 7 tahun dengan Bronkhitis.
P : 1. Monitor Ku dan VS.
2. Atur posisi Semi fowler.
3. Beri O2 nasal 2L/jam.
4. Anjurkan untuk minum hangat.
5. Ajarkan batuk efektif.
6. Kolaborasi dengan dokter anak untuk pemberian terapi.

MASALAH
Tidak Ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN YG MEMERLUKAN TINDAKAN SEGERA
Tidak Ada

VI. INTERVENSI / PERENCANAAN
Tanggal : 22 November 2010 Jam : 13.30 WIB
1. Kaji penyebab sesak nafas
2. Observasi KU dan VS
3. Ajarkan batuk efektif
4. Isap lendir kalau perlu
5. Anjurkan untuk minum hangat
6. Beri O2 Nasal
7. Kolaborasi dengan fisioterapi dada
8. Kolaborasi dengan dokter anak dalam pemberian bronkodilator.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 22 November Jam : 13.45 WIB
1. Mengkaji penyebab sesak nafas
2. Mengobservasi KU dan VS
3. Mengajarkan batuk efektif
4. Mengisap lendir kalau perlu
5. Menganjurkan untuk minum hangat
6. Memberi O2 Nasal
7. Berkolaborasi dengan fisioterapi dada
8. Berkolaborasi dengan dokter anak dalam pemberian bronkodilator.

VII Evaluasi
Dilakukan pada tanggal 22 November 2010 Pukul 14.00 WIB
S : Anak G mengatakan bahwa nafasnya sudah agak lega.
O : Ku : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 86 x/mnt
R : 23 x/mnt.
S : 37,4 ºC, tidak panas
Anak terlihat bernafas lebih lega
Akral hangat, perut hipertimpani.
A : Masalah sudah teratasi sebagian.
P : 1. Kaji penyebab sesak nafas
2. Observasi KU dan VS
3. Ajarkan batuk efektif
4. Isap lendir kalau perlu
5. Anjurkan untuk minum hangat
6. Beri O2 Nasal
7. Kolaborasi dengan fisioterapi dada
8. Kolaborasi dengan dokter anak dalam pemberian bronkodilator.






CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 23 November 2010 Jam : 07.00 WIB
S : Orang tua mengatakan bahwa anaknya sudah BAK dan Belum BAB,sudah mau makan/ minum lebih banyak, batuknya kalau malam masih sering, seseknya sudah berkurang.
O : Ku : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
N : 87 x/mnt
R : 22 x/mnt.
S : 37,8 ºC, tidak panas
Anak terlihat bernafas lebih lega
Akral hangat, perut hipertimpani.
A : Masalah sudah teratasi sebagian.
P : 1. Kaji penyebab sesak nafas
2. Observasi KU dan VS
3. Ajarkan batuk efektif
4. Anjurkan untuk minum hangat
5. Kolaborasi dengan fisioterapi dada


CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal : 24 November 2010 Jam : 07.00 WIB
S : Orang tua mengatakan bahwa anaknya sudah BAK dan Belum BAB,sudah mau makan/ minum lebih banyak, batuknya kalau malam masih sering, seseknya sudah berkurang.
O : Ku : Baik
Kesadaran : Kompos mentis
N : 88 x/mnt
R : 23 x/mnt.
S : 37 ºC, tidak panas
Anak terlihat bernafas lebih lega
Akral hangat, perut hipertimpani.
A : Masalah sudah teratasi sebagian.
P :
1. Mengobservasi KU dan VS
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang keadaan pasien saat ini
3. Merencanakan pulang
Pasien pulang jam 10.30. obat selama di rumah: PCT (bila panas), salbutanol 3 x 2 mg, cehrizin 1 x 10 mg.




Klaten,25 November 2010
Mahasiswa

BRONKHITIS

A. PENDAHULUAN

Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi ( ektasis ) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus. Bronkus yang terkena umumnya bronkus kecil, sedangkan bronkus besar jarang terjadi.
Bronchitis kronis dan emfisema paru sering terdapat bersama-sama pada seorang pasien, dalam keadaan lanjut penyakit ini sering menyebabkan obstruksi saluran nafas yang menetap yang dinamakan cronik obstructive pulmonary disease ( COPD ).
Dinegara barat, kekerapan bronchitis diperkirakan sebanyak 1,3% diantara populasi. Di Inggris dan Amerika penyakit paru kronik merupakan salah satu penyebab kematian dan ketidak mampuan pasien untuk bekerja. Kekerapan setinggi itu ternyata mengalami penurunan yang berarti dengan pengobatan memakai antibiotik.
Di Indonesia belum ada laporan tentang anka-angka yang pasti mengenai penyakit ini. Kenyataannya penyakit ini sering ditemukan di klinik-klinik dan diderita oleh laki-laki dan wanita. Penyakit ini dapat diderita mulai dari anak bahkan dapat merupakan kelainan congenital.

B. ETIOLOGI

Penyebab bronchitis sampai sekarang masih belum diketahui dengan jelas. Pada kenyataannya kasus-kasus bronchitis dapat timbul secara congenital maupun didapat.
1. Kelainan congenital
Dalam hal ini bronchitis terjadi sejak dalam kandungan. Factor genetic atau factor pertumbuhan dan factor perkembangan fetus memegang peran penting. Bronchitis yang timbul congenital ini mempunyai ciri sebagai berikut :
Bronchitis mengenai hampir seluruh cabang bronkus pada satu atau kedua paru. Bronchitis konginetal sering menyertai penyakit-penyakit konginetal lainya, misalnya : mucoviscidosis ( cystic pulmonary fibrosis ), sindrom kartagener ( bronkiektasis konginetal, sinusitis paranasal dan situs inversus ), hipo atau agamaglobalinemia, bronkiektasis pada anak kembar satu telur ( anak yang satu dengan bronkiektasis, ternyata saudara kembarnya juga menderita bronkiektasis ), bronkiektasis sering bersamaan dengan kelainan congenital berikut : tidak adanya tulang rawan bronkus, penyakit jantung bawaan, kifoskoliasis konginetal.
2. Kelainan didapat
Kelainan didapat merupakan akibat proses berikut :
a. Infeksi
Bronchitis sering terjadi sesudah seseorang menderita pneumonia yang sering kambuh dan berlangsung lama, pneumonia ini merupakan komplikasi pertusis maupun influenza yang diderita semasa anak, tuberculosis paru dan sebagainya.
b. Obstruksi bronkus
Obstruksi bronkus yang dimaksud disini dapat disebabkan oleh berbagai macam sebab : korpus alineum, karsinoma bronkus atau tekanan dari luar terhadap bronkus.


C. PERUBAHAN PATOLOGIS ANATOMIK

Terdapat berbagai macam variasi bronchitis, baik mengenai jumlah atau luasnya bronkus yang terkena maupun beratnya penyakit :
1. Tempat predisposisi bronchitis
Bagian paru yang sering terkena dan merupakan predisposisi bronchitis adalah lobus tengah paru kanan, bagian lingual paru kiri lobus atas, segmen basal pada lobus bawah kedua paru.

2. Bronkus yang terkena
Bronkus yang terkena umumnya yang berukuran sedang, bronkus yang terkena dapat hanya satu segmen paru saja maupun difus mengenai bronki kedua paru.Perubahan morfologis bronkus yang terkena

3. Dinding bronkus
Dinding bronkus yang terkena dapat mengalami perubahan berupa proses inflamasi yang sifatnya destruktif dan irreversibel. Jaringan bronkus yang mengalami kerusakan selain otot-otot polos bronkus juga elemen-elemen elastis.

4. Mukosa bronkus
Mukosa bronkus permukaannya menjadi abnormal, silia pada sel epitel menghilang, terjadi perubahan metaplasia skuamosa,. Apabila terjadi eksaserbasi infeksi akut, pada mukosa akan terjadi pengelupasan, ulserasi.

5. Jaringan paru peribronchiale
Pada keadaan yang hebat, jaringan paru distal akan diganti jaringan fibrotik dengan kista-kista berisi nanah.

6. Variasi kelainan anatomis bronchialis
Telah dikenal 3 variasi bentuk kelainan anatomis bronchitis, yaitu :
a. Bentuk tabung
Bentuk ini sering ditemukan pada bronchitis yang menyertai bronchitis kronik.
b. Bentuk kantong
Ditandai dengan adanya dilatasi dan penyempitan bronkus yang bersifat irregular. Bentuk ini berbentuk kista.
c. Bentuk antara bentuk tabung dan kantong (Pseudobronchitis)
Pada bentuk ini terdapat pelebaran bronkus yang bersifat sementara dan bentuknya silindris. Bentuk ini merupakan komplikasi dari pneumonia.

D. PATOGENESIS

Apabila bronchitis kongenital patogenesisnya tidak diketahui diduga erat hubungannya dengan genetic serta factor pertumbuhan dan perkembangan fetus dalam kandungan. Pada bronchitis yang didapat patogenesisnya diduga melelui beberapa mekanisme : factor obstruksi bronkus, factor infeksi pada bronkus atau paru-paru, fibrosis paru, dan factor intrinsik dalam bronkus atau paru.

Patogenesis pada kebanyakan bronchitis yang didapat melalui dua mekanisme dasar:
1. Infeksi bacterial pada bronkus atau paru, kemudian timbul bronchitis. Infeksi pada bronkus atau paru akan diikuti proses destruksi dinding bronkus daerah infeksi dan kemudian timbul bronchitis.

2. Obstruksi bronkus akan diikuti terbentuknya bronchitis, pada bagian distal obstruksi dan terjadi infeksi juga destruksi bronkus.

Mengenai infeksi dan hubungannya dengan patogenesis bronchitis, dapat dijelaskan sebagai berikut ;
1. Infeksi pertama ( primer )
Kecuali pada bentuk bronchitis kongenital. Masih menjadi pertanyaan apakah infeksi yang mendahului terjadinya bronchitis tersebut disebabkan oleh bakteri atau virus. Infeksi yang mendahului bronchitis adalah infeksi bacterial yaitu mikroorgansme penyebab pneumonia. Dikatakan bahwa hanya infeksi bakteri saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding bronkus sehingga terjadi bronchitis, sedangkan infeksi virus tidak dapat ( misalnya adenovirus tipe 21, virus influenza, campak, dan sebagainnya ).

2. Infeksi sekunder
Tiap pasien bronchitis tidak selalu disertai infeksi sekunder pada lesi, apabila sputum pasien yang semula berwarna putih jernih kemudian berubah warnanya menjadi kuning atau kehijauan atau berbau busuk berarti telah terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob misalnya : fusifomis fusiformis, treponema vincenti, anaerobic streptococci. Kuman yang erring ditemukan dan menginfeksi bronkus misalnya : streptococcus pneumonie, haemophilus influenza, klebsiella ozaena.

E. GAMBARAN KLINIS

Gejala dan tanda klinis yang timbul pada pasien bronchitis tergantung pada luas dan beratnya penyakit, lokasi kelainannya, dan ada tidaknya komplikasi lanjut. Ciri khas pada penyakit ini adalah adanya batuk kronik disertai produksi sputum, adanya haemaptoe dan pneumonia berulang. Gejala dan tanda klinis dapat demikian hebat pada penyakit yang berat, dan dapat tidak nyata atau tanpa gejala pada penyakit yang ringan.
Bronchitis yang mengenai bronkus pada lobis atas sering dan memberikan gejala :

a. Batuk
Batuk pada bronchitis mempunyai ciri antara lain batuk produktif berlangsung kronik dan frekuensi mirip seperti pada bronchitis kronis, jumlah seputum bervariasi, umumnya jumlahnya banyak terutama pada pagi hari sesudah ada perubahan posisi tidur atau bangun dari tidur. Kalau tidak ada infeksi skunder sputumnya mukoid, sedang apabila terjadi infeksi sekunder sputumnya purulen, dapat memberikan bau yang tidak sedap. Apabila terjadi infeksi sekunder oleh kuman anaerob, akan menimbulkan sputum sangat berbau, pada kasus yang sudah berat, misalnya pada saccular type bronchitis, sputum jumlahnya banyak sekali, puruen, dan apabila ditampung beberapa lama, tampak terpisah menjadi 3 bagian :

b. Haemaptoe
Hemaptoe terjadi pada 50 % kasus bronchitis, kelainan ini terjadi akibat nekrosis atau destruksi mukosa bronkus mengenai pembuluh darah ( pecah ) dan timbul perdarahan. Perdarahan yang timbul bervariasi mulai dari yang paling ringan ( streaks of blood ) sampai perdarahan yang cukup banyak ( massif ) yaitu apabila nekrosis yang mengenai mukosa amat hebat atau terjadi nekrosis yang mengenai cabang arteri broncialis ( daerah berasal dari peredaran darah sistemik )
Pada dry bronchitis ( bronchitis kering ), haemaptoe justru gejala satu-satunya karena bronchitis jenis ini letaknya dilobus atas paru, drainasenya baik, sputum tidak pernah menumpuk dan kurang menimbulkan reflek batuk., pasien tanpa batuk atau batukya minimal. Pada tuberculosis paru, bronchitis ( sekunder ) ini merupakan penyebab utama komplikasi haemaptoe.

c. Sesak nafas ( dispnue )
Pada sebagian besar pasien ( 50 % kasus ) ditemukan keluhan sesak nafas. Timbul dan beratnya sesak nafas tergantung pada seberapa luasnya bronchitis kronik yang terjadi dan seberapa jauh timbulnya kolap paru dan destruksi jaringan paru yang terjadi sebagai akibat infeksi berulang ( ISPA ), yang biasanya menimbulkan fibrosis paru dan emfisema yang menimbulkan sesak nafas. Kadang ditemukan juga suara mengi ( wheezing ), akibat adanya obstruksi bronkus. Wheezing dapat local atau tersebar tergantung pada distribusi kelainannya.

d. Demam berulang
Bronchitis merupakan penyakit yang berjalan kronik, sering mengalami infeksi berulang pada bronkus maupun pada paru, sehingga sering timbul demam (demam berulang)

e. Kelainan fisis
Tanda-tanda umum yang ditemukan meliputi sianosis, jari tubuh, manifestasi klinis komplikasi bronchitis. Pada kasus yang berat dan lebih lanjut dapat ditemukan tanda-tanda korpulmonal kronik maupun payah jantung kanan. Ditemukan ronchi basah yang jelas pada lobus bawah paru yang terkena dan keadaannya menetap dari waku kewaktu atau ronci basah ini hilang sesudah pasien mengalami drainase postural atau timbul lagi diwaktu yang lain. Apabila bagian paru yang diserang amat luas serta kerusakannya hebat, dapat menimbulkan kelainan berikut : terjadi retraksi dinding dada dan berkurangnya gerakan dada daerah yang terkena serta dapat terjadi penggeseran medistenum kedaerah paru yang terkena. Bila terjadi komplikasi pneumonia akan ditemukan kelainan fisis sesuai dengan pneumonia. Wheezing sering ditemukan apa bila terjadi obstruksi bronkus.

f. Kelainan laboratorium.
Pada keadaan lanjut dan mulai sudah ada insufisiensi paru dapat ditemukan polisitemia sekunder. Bila penyakitnya ringan gambaran darahnya normal. Seing ditemukan anemia, yang menunjukan adanya infeksi kronik, atau ditemukan leukositosis yang menunjukan adanya infeksi supuratif.
Urin umumnya normal kecuali bila sudah ada komplikasi amiloidosis akan Ditemukan proteiuria. Pemeriksaan kultur sputum dan uji sensivitas terhadap antibiotic, perlu dilakukan bila ada kecurigaan adanya infeksi sekunder.

g. Kelainan radiologist
Gambaran foto dada ( plain film ) yang khas menunjukan adanya kista-kista kecil dengan fluid level, mirip seperti gambaran sarang tawon pada daerah yang terkena, ditemukan juga bercak-bercak pneumonia, fibrosis atau kolaps. Gambaran bronchitis akan jelas pada bronkogram.

h. Kelainan faal paru
Pada penyakit yang lanjut dan difus, kapasitas vital ( KV ) dan kecepatan aliran udara ekspirasi satu detik pertama ( FEV1 ), terdapat tendensi penurunan, karena terjadinya obstruksi airan udara pernafasan. Dapat terjadi perubahan gas darah berupa penurunan PaO2 ini menunjukan abnormalitas regional ( maupun difus ) distribusi ventilasi, yang berpengaruh pada perfusi paru.

Tingkatan beratnya penyakit
1. Bronchitis ringan
Ciri klinis : batuk-batuk dan sputum warna hijau hanya terjadi sesudah demam, ada haemaptoe ringan, pasien tampak sehat dan fungsi paru norma, foto dada normal.
2. Bronchitis sedang
Ciri klinis : batuk produktif terjadi setiap saat, sputum timbul setiap saat, (umumnya warna hijau dan jarang mukoid, dan bau mulut meyengat), adanya haemaptoe, umumnya pasien masih Nampak sehat dan fungsi paru normal. Pada pemeriksaan paru sering ditemukannya ronchi basah kasar pada daerah paru yag terkena, gambaran foto dada masih terlihat normal.
3. Bronchitis berat
Ciri klinis : batuk produktif dengan sputum banyak, berwarna kotor dan berbau. Sering ditemukannya pneumonia dengan haemaptoe dan nyeri pleura. Bila ada obstruksi nafas akan ditemukan adanya dispnea, sianosis atau tanda kegagalan paru. Umumnya pasien mempunyai keadaan umum kurang baik, sering ditemukan infeksi piogenik pada kulit, infeksi mata , pasien mudah timbul pneumonia, septikemi, abses metastasis, amiloidosis. Pada gambaran foto dada ditemukan kelianan : bronkovascular marking, multiple cysts containing fluid levels. Dan pada pemeriksaan fisis ditemukan ronchi basah kasar pada daerah yang terkena.


F. DIAGNOSIS

Diagnosis pasti bronchitis dapat ditegakan apabila telah ditemukan adanya dilatasi dan nekrosis dinding bronkus dengan prosedur pemeriksaan bronkografi dan melihat bronkogram yang didapat.
Bronkografi tidak selalu dapat dikerjakan pada tiap pasien bronchitis, karena terikat adanya indikasi, kontraindikasi, syarat-syarat kaan elakukannya. Oleh karena pasien bronchitis umumnya memberikan gambaran klinis yang dapat dkenal, penegakan diagnosis bronchitis dapat ditempuh melewati proses diagnostik yang lazim dikerjakan dibidang kedokteran, meliputi:
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan penunjang

H. DIAGNOSIS BANDING

Beberapa penyakit yang perlu diingat atau dipertimbangkan kalau kita berhadapan dengan pasien bronchitis :
• Bronchitis kronis ( ingatlah definisi klinis bronchitis kronis )
• Tuberculosis paru (penyakit ini dapat disertai kelainan anatomis paru berupa bronchitis)
• Abses paru ( terutama bila telah ada hubungan dengan bronkus besar )
• Penyakit paru penyebab hemaptomisis misalnya karsinoma paru, adenoma paru )
• Fistula bronkopleural dengan empisema

I. KOMPLIKASI

Ada beberapa komplikasi bronchitis yang dapat dijumpai pada pasien, antara lain:
1. Bronchitis kronik
2. Pneumonia dengan atau tanpa atelektaksis, bronchitis sering mengalami infeksi berulang biasanya sekunder terhadap infeksi pada saluran nafas bagian atas. Hal ini sering terjadi pada mereka drainase sputumnya kurang baik.
3. Pleuritis. Komplikasi ini dapat timbul bersama dengan timbulnya pneumonia. Umumnya pleuritis sicca pada daerah yang terkena.
4. Efusi pleura atau empisema
5. Abses metastasis diotak, akibat septikemi oleh kuman penyebab infeksi supuratif pada bronkus. Sering menjadi penyebab kematian
6. Haemaptoe terjadi kerena pecahnya pembuluh darah cabang vena (arteri pulmonalis), cabang arteri ( arteri bronchialis ) atau anastomisis pembuluh darah. Komplikasi haemaptoe hebat dan tidak terkendali merupakan tindakan beah gawat darurat.
7. Sinusitis merupakan bagian dari komplikasi bronchitis pada saluran nafas
8. Kor pulmonal kronik pada kasus ini bila terjadi anastomisis cabang-cabang arteri dan vena pulmonalis pada dinding bronkus akan terjadi arterio-venous shunt, terjadi gangguan oksigenasi darah, timbul sianosis sentral, selanjutnya terjadi hipoksemia. Pada keadaan lanjut akan terjadi hipertensi pulmonal, kor pulmoner kronik,. Selanjutnya akan terjadi gagal jantung kanan.
9. Kegagalan pernafasan merupakan komlikasi paling akhir pada bronchitis yang berat da luas
10. Amiloidosis keadaan ini merupakan perubahan degeneratif, sebagai komplikasi klasik dan jarang terjadi. Pada pasien yang mengalami komplikasi ini dapat ditemukan pembesaran hati dan limpa serta proteinurea.

J. PENATALAKSANAAN

Pengelolaan pasien bronchitis terdiri atas dua kelompok :
1. Pengobatan konservatif, terdiri atas :
a. Pengelolaan umum
Pengelolaan umum ditujukan untuk semua pasien bronchitis, meliputi :
1. Menciptakan lingkungan yang baik dan tepat untuk pasien :
Contoh :
• Membuat ruangan hangat, udara ruangan kering.
• Mencegah / menghentikan rokok
• Mencegah / menghindari debu,asap dan sebagainya.
2. Memperbaiki drainase secret bronkus, cara yang baik untuk dikerjakan adalah :
a. Melakukan drainase postural
Pasien diletakan dengan posisi tubuh sedemikian rupa sehingga dapat dicapai drainase sputum secara maksimum. Tiap kali melakukan drainase postural dilakukan selama 10 – 20 menit, tiap hari dilakukan 2 sampai 4 kali. Prinsip drainase postural ini adalah usaha mengeluarkan sputum ( secret bronkus ) dengan bantuan gaya gravitasi. Posisi tubuh saat dilakukan drainase postural harus disesuaikan dengan letak kelainan bronchitisnya, dan dapat dibantu dengan tindakan memberikan ketukan pada pada punggung pasien dengan punggung jari.
b. Mencairkan sputum yang kental
Dapat dilakukan dengan jalan, misalnya inhalasi uap air panas, mengguanakan obat-obat mukolitik dan sebagainya.
c. Mengatur posisi tepat tidur pasien
Sehingga diperoleh posisi pasien yang sesuai untuk memudahkan drainase sputum.
d. Mengontrol infeksi saluran nafas.
Adanya infeksi saluran nafas akut ( ISPA ) harus diperkecil dengan jalan mencegah penyebaran kuman, apabila telah ada infeksi perlu adanya antibiotic yang sesuai agar infeksi tidak berkelanjutan.
b. Pengelolaan Khusus
1. Kemotherapi Bronkhitis
Dapat digunakan : Secara continue untuk mengontrol infeksi bronkus ( ISPA ) untuk pengobatan aksaserbasi infeksi akut pada bronkus/paru atau kedua-duanya digunakan Kemotherapi menggunakan obat-obat antibiotic terpilih, pemkaian antibiotic antibiotic sebaikya harus berdasarkan hasil uji sensivitas kuman terhadap antibiotic secara empiric.
Walaupun kemotherapi jelas kegunaannya pada pengelolaan bronchitis, tidak pada setiap pasien harus diberikan antibiotic. Antibiotik diberikan jika terdapat aksaserbasi infeki akut, antibiotic diberikan selama 7-10 hari dengan therapy tunggal atau dengan beberapa antibiotic, sampai terjadi konversi warna sputum yang semula berwarna kuning/hijau menjadi mukoid ( putih jernih ).
Kemotherapi dengan antibiotic ini apabila berhasil akan dapat mengurangi gejala batuk, jumlah sputum dan gejala lainnya terutama pada saat terjadi aksaserbasi infeksi akut, tetapi keadaan ini hanya bersifat sementara.
2. Drainase secret dengan bronkoskop
Cara ini penting dikerjakan terutama pada saat permulaan perawatan pasien. Keperluannya antara lain :
• Menentukan dari mana asal secret
• Mengidentifikasi lokasi stenosis atau obstruksi bronkus
• Menghilangkan obstruksi bronkus dengan suction drainage daerah obstruksi.
2. Pengobatan simtomatik
Pengobatan ini diberikan jika timbul simtom yang mungkin mengganggu atau mebahayakan pasien
3. Pengobatan obstruksi bronkus
Apabila ditemukan tanda obstruksi bronkus yang diketahui dari hasil uji faal paru (%FEV 1 < 70% ) dapat diberikan obat bronkodilator.
4. Pengobatan hipoksia.
Pada pasien yang mengalami hipoksia perlu diberikan oksigen.
5. Pengobatan haemaptoe.
Tindakan yang perlu segera dilakukan adalah upaya menghentikan perdarahan. Dari berbagai penelitian pemberian obat-obatan hemostatik dilaporkan hasilnya memuaskan walau sulit diketahui mekanisme kerja obat tersebut untuk menghentikan perdarahan.
6. Pengobatan demam.
Pada pasien yang mengalami eksaserbasi inhalasi akut sering terdapat demam, lebih-lebih kalau terjadi septikemi. Pada kasus ini selain diberikan antibiotic perlu juga diberikan obat antipiretik.
7. Pengobatan pembedahan
a. Tujuan pembedahan : mengangkat ( reseksi ) segmen/ lobus paru yang terkena.
b. Indikasi pembedahan : Pasien bronchitis yang yang terbatas dan resektabel, yang tidak berespon yang tidak berespon terhadap tindakan-tindakan konservatif yang adekuat. Pasien perlu dipertimbangkan untuk operasi.
c. Kontra indikasi :
• Pasien bronchitis dengan COPD
• Pasien bronchitis berat
• Pasien bronchitis dengan koplikasi kor pulmonal kronik dekompensasi.
d. Syarat-ayarat operasi.
• Kelainan ( bronchitis ) harus terbatas dan resektabel
• Daerah paru yang terkena telah mengalami perubahan ireversibel
• Bagian paru yang lain harus masih baik misalnya tidak ada bronchitis atau bronchitis kronik.
e. Cara operasi.
Operasi elektif : pasien-pasien yang memenuhi indikasi dan tidak terdaat kontra indikasi, yang gagal dalam pengobatan konservatif dipersiapkan secara baik utuk operasi. Umumnya operasi berhasil baik apabila syarat dan persiapan operasinya baik.
Operasi paliatif : ditujukan pada pasien bronchitis yang mengalami keadaan gawat darurat paru, misalnya terjadi haemaptoe masif ( perdarahan arterial ) yang memenuhi syarat-syarat dan tidak terdapat kontra indikasi operasi.
f. Persiapan operasi :
Pemeriksaan faal paru : pemeriksaan spirometri,analisis gas darah, pemeriksaan broncospirometri ( uji fungsi paru regional ), Scanning dan USG , Meneliti ada atau tidaknya kontra indikasi operasi pada pasien, memperbaiki keadaan umum pasien

K. PENCEGAHAN

Timbulnya bronchitis sebenarnya dapat dicegah, kecuali dalam bentuk congenital tidak dapat dicegah. Menurut beberapa literature untuk mencegah terjadinya bronchitis ada beberapa cara :
a. Pengobatan dengan antibiotic atau cara-cara lain secara tepat terhadap semua bentuk pneumonia yang timbul pada anak akan dapat mencegah ( mengurangi ) timbulnya bronchitis
b. Tindakan vaksinasi terhadap pertusis ( influenza, pneumonia ) pada anak dapat pula diartikan sebagai tindakan preventif terhadap timbulnya bronchitis.

L. PROGNOSIS

Prognosis pasien bronchitis tergantung pada berat ringannya serta luasnya penyakit waktu pasien berobat pertama kali. Pemilihan pengobatan secara tepat ( konservatif atau pembedahan ) dapat memperbaiki prognosis penyakit. Pada kasus-kasus yang berat dan tidak diobati, prognosisnya jelek, survivalnya tidak akan lebih dari 5-10 tahun. Kematian pasien karena pneumonia, empiema, payah jantung kanan, haemaptoe dan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2004. Bronkitis. http://ww.medicastore.com/med. 2007

2. Anonim. 2004. Penyakit Paru Obstruktif Menahun . http://www.medicastore.com/med. 2007

3. McPhee, S.J., et al. 2003. Pathophysiology of Disease: An Introduction to Clinical
Medicine. 4th ed. United State of America : Lange Medical Book McGraw-Hill Companies.

4. Miravitlless, Marc. 2007. Determining Factors in the Prescription of Moxifloxacin in Exacerbations of Chronic Bronchitis in the Primary-Care Setting.
http://web.ebscohost.com/ehost. 2007

5. Qarah, Samer. 2007. Bronchitis. http://www.emedicine.com/med. 2007

6. Rubenstein, D., et al. 2007. Lecture Notes: Kedokteran Klinis, edisi keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta

7. Setiawati, A., Darmansjah, I., and Mangunnegoro, H. 2005. Safety and tolerability of moxifloxacin in the treatment of respiratory tract infections a post-marketing surveillance conducted in Indonesia. Medical Journal of Indonesia. vol.:14, no:1, hlm. 11-19.

Teknik Stimulasi Otak

Bagaimana caranya agar kita bisa melatih otak supaya bekerja secara maksimal? Program pelatihan seperti apa yang cocok untuk otak? Bukan hanya mobil loh yang harus dirawat. Tidak banyak orang yang mengerti cara melatih otak agar cadangan kognitifnya terus berkembang dan menjadi semakin kuat. Anak muda zaman sekarang kurang termotivasi untuk bertahan hidup. Memilih cara yang mudah untuk mendapatkan sesuatu, itu yang menjadi perhatian mereka. Padahal sebenarnya proses dalam meraih gol itulah yang menjadi pembelajaran baik untuk otak kita. Hal seperti ini juga akan memperpanjang usia kita. Jadi sebenarnya, manfaat melatih otak itu banyak sekali untuk kesehatan tubuh serta perkembangan mental manusia.
Manusia perlu belajar secara berkelanjutan tanpa henti untuk bisa mendapatkan cadangan kognitif yang cukup dalam otak. Apa arti cadangan kognitif itu? Segala sesuatu yang menstimulasi otak secara mental dalam hidup manusia, bisa melalui pekerjaan, pendidikan, atau hobi. Memberikan stimulasi pada otak dapat merangsang otak untuk membentuk sel neuron baru sehingga akan memberikan penampilan otak yang lebih balk dan menurunkan risikoterkena penyakitAlzheimer. Penelitian menyebutkan, orang yang melakukan latihan pada otot otak selama hidupnya memiliki risiko yang lebih sedikit terkena Alzheimer.
Lebih jauh lagi, dengan munculnya teknologi MRI di bidang kedokteran, memberikan kesempatan pada para ahli untuk meneliti lebih banyak tentang otak yang sehat. Penemuan penting yang didapat dari penelitian ini menyebutkan, bahwa otak kita seperti plastik (artinya dia bukan hanya membentuk neuron baru tetapi juga bisa mengganti strukturnya), bagian otak yang berdekatan dengan dahi merupakan bagian yang paling mirip seperti plastik. Bagian ini mengendalikan fungsi-fungsi utama seperti perhatian, merencanakan masa depan dan perilaku dalam mencapai gol. Bagian ini sangat kritis menghadapi situasi berbeda dan mampu beradaptasi dengan cepat. Kita harus melatih bagian ini lebih balk dengan belajar dan menguasai hal baru dalam hidup.
Bagian otak depan atau lobus frontal sangat lembut, dia menunggu hingga usia 20 tahunan untuk menjadi benar-benar dewasa. Dia juga menjadi bagian dari otak yang pertama kali akan mengalami penurunan fungsi, biasanya di usia paruh baya. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk merawat otak kita terutama lobus frontal? Tentunya kita harus fokus pada tiang utama penyangga otak yaitu latihan fisik, diet yang seimbang dan latihan otak. Pengendalian stres juga penting karena stres telah menunjukkan bukti dapat membunuh neuron dan mengurangi pembentukan sel baru.
Di bawah ini, beberapa tips dan teknik yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan otak kita.
1. Bermain video games
Aksi dalam video games dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mengembangkan keahlian penglihatan visual karena dilakukan secara terus-menerus.
2. Menguatkan memori
Memori adalah bagian mental yang terpenting. Menguatkan memori atau daya ingat merupakan komponen penting dalam mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
3. Mempelajari kata baru setiap hari
Mempelajari kata baru bukan hanya memperkaya pemahaman akan dunia, tetapi juga berkaitan dengan pusat bahasa dalam otak dan otak bagian depan di mana fungsi dan penilaian dilakukan.
4. Latihan mengeja
Mengeja akan mendorong kita untuk melihat secara mental kata yang akan diucapkan atau dituliskan. Latihan seperti ini melibatkan beberapa bagian dan sirkuit dalam otak.
5. Awasi mood, imajinasi, dan bicara pada diri sendiri Jika kita sedang kesal atau berada dalam situasi yang mengecewakan, ganti kegiatan otak kita dengan hal yang tidak melibatkan perhatian kita.
6. Kurangi stres dengan aktivitas fisik
Otak yang sehat didapatkan dari tubuh yang sehat secara keseluruhan. Kita dapat mengurangi efek berbahaya dari stres dengan berolahraga setiap hari. Tapi kita harus memilih jenis olahraga yang disenangi karena dengan begitu tidak akan menjadi suatu kewajiban yang melelahkan tetapi justru menyenangkan. Hanya berjalan kaki juga cukup bagus. Berjalan kaki dua kilometer setiap minggu akan mengurangi risiko terkena Dementia sebanyak 50%.
7. Tidur siang
Tidur siang akan meningkatkan kemampuan memori, sama halnya seperti saat kita tidur di malam hari. Jadi, saat kita sudah melakukan pelbagai kegiatan di pagi hari, luangkan waktu untuk tidur siang sekitar 20 menit setelah makan, saat itu merupakan waktu yang tepat untuk terlelap karena tubuh lelah setelah beraktivitas di pagi hari.
8. Menyelesaikan puzzle
Dengan mengerjakan puzzle, bagian berbeda dalam otak akan terlatih, sesuai dengan jenis puzzle yang kita mainkan. Teka-teki menantang bagian memori dan bahasa sedangkan jigsaw puzzle melatih otak bagian belakang. Jika kita telah ahli cobalah kerjakan puzzle tanpa harus menuliskannya tetapi bayangkan dalam pikiran, hal ini akan mengasah otak menjadi lebih tajam.
9. Gunakan tanganmu
Beberapa orang selain musisi dan ahli bedah mampu bekerja dengan menggunakan tangannya dan mengendalikannya dengan baik. Kegiatan yang melibatkan gerakan jari akan menguatkan otak kita seperti merajut, membangun model bangunan atau memainkan alat musik.
10. Perhatikan sensor kita
Salah satu penyebab umum dari sifat pelupa dan ingatan yang Iemah adalah tidak memberikan perhatian yang cukup.
Daftar Pustaka
Melatih Otak setajam Silet Oleh Astri Novia